KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS
KARYA
ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS
Nama
: Bagas Dewandono
NIM : 16.11.0412
Kelas : 16 S1TI 07
Jurusan : S1 – Teknik Informatika
UNIVERSITAS
AMIKOM YOGYAKARTA
TAHUN
AJARAN 2016/2017
ABSTRAK
Dalam karya tulis ini,
penulis ingin menjelaskan bagaimana cara membuka sate bandeng dari mencari
bahan masakan, mengolah ikan bandeng, sampai menjualnya dengan harga yang
terjangkau. Data-data yang diambil berdasarkan pengamatan penulis sewaktu
tinggal di daerah provinsi Banten. Banyak dari kalangan masyarakat Yogyakarta
yang masih belum mengenal masakan yang satu ini. ikan bandeng merupakan salah
satu ikan yang banyak mengandung duri kecil didalamnya. Meskipun ikan bandeng
mengandung duri kecil didalamnya olahan ikan bandeng mempunyai kandungan
nutrisi yang sangat banyak untuk tubuh. Apalagi kandungan nutrisi yang ada di
dalam ikan bandeng sangat baik untuk anak-anak yang masih mengalami
pertumbuhan.
ISI
Peluang bisnis sate
bandeng berbahan dasar ikan bandeng. Untuk itu sebelum diolah menjadi sate
bandeng, maka kita harus mengolah ikan bandeng agar bisa diolah dengan baik.
Ikan
Bandeng
Ikan bandeng (chanos chanos) adalah ikan yang sangat
disukai karena guring, rasa daging yang netral, dan tidak mudah hancur jika
dmasak. Kelemahan bandeng ada dua yaitu duri bandeng dan bau lumpur.
§ Duri
bandeng
Duri sebenarnya adalah tulang. Duri ini mengganggu
kenikmatan dalam memakan dagingnya. Untuk melunakkan duri dapat menggunakan
panic bertekanan tinggi, sehingga duri ini menjadi lunak dapak dikonsumsi.
§ Bau
lumpur
Bau lumpur pada bandeng banyak dialami pada bandeng
yang diambil dari tambak. Bandeng yang dipelihara di keramba jarang yang berbau.
Penyebab gejala bau lumpur adalah beberapa Cyanobacteria yang menghasilkan
geosmin.
Sate
bandeng
Sebelum memasuki proses pembuatan sate bandeng. Kita
harus bisa memilih ikan bandeng yang mana rasa dan kandungan gizi dalam ikan
tersebut sangat besar dan sangat lezat.
I. Proses
pemilihan Ikan bandeng
Berikut ini beberapa hal yang harus kita perhatikan
dalam memilih ikan bandeng yang bagus:
a. Tempat
kita membeli/mendapatkan
Dalam memilih ikan perlu kita perhatikan tempat dan
asal ikan tersebut, ada beberapa tempat yang menghasilkan ikan bandeng
yang berbeda dalam rasa akan tetapi gizi
dan kandungan lain tetap sama.
Apabila kita mendapatkan ikan bandeng di tempat umum
atau pasar tentu saja kita akan disuguhkan dengan berbagai ukuran akan tetapi
kita tidak tau asal bandeng tersebut di dapat,ada beberapa daerah yang berbeda
dalam menghasilkan bandeng misalkan,
·
Daerah pesisir timur yang dimana tempat
tersebut adalah daerah pesisir pantai yang kebanyakan kandungan air di daerah
tersebut payau atau asin dikarenakan dekat dengan laut, hal ini menyebabkan
perbedaan rasa pada ikan bandeng yang dimana di tempat tersebut iakn bandeng
lebih gurih(tidak bau tanah).
·
Daerah tadah hujan atau daerah yang jauh
dari laut biasanya kandungan air d daerah tersebut tawar dan hal itu sangat
mempengaruhi rasa ikan bandeng tersebut menjadi tawar(berbau tanah)
b. Kondisi
ikan
Dalam memilih ikan tentu saja kita ingin mendapatkan
barang yang berkualitas dan segar,tidak lepas dari ketelitian kita dalam
membeli dan bertanya tenteng kondisi ikan yang kita beli. Dengan cara melihat
mata ikan tersebut, apabila mata ikan berwarna hitam pekat maka ikan tersebut
baru di ambil dari tampat atau masih segar. Akan tetapi apabila mata ikan sudah
merah atau berwarna buram maka menandakan ikan tersebut sudah d awetkan.
c. Harga
Ada harga ada kualitas, itulah kata-kata yang terbenak
setiap membahas harga suatu barang atauoun jasa. Nah, dalam membeli ikan
bandeng kita harus mengetahui harga pasar, apabila kita menemukan harga murah
akan tetapi harga pasaran selisih jauh. Kita wajib curiga kenapa ikan tersebut
menjadi sangat murah.
Dalam memilih ikan yang bagus tidaklah sulit dan
juga menentukan harga tersebut pantas, dalam hal menentukan harga kita cukup
bersiap aktif dalam bertanya kepada beberapa pedagang dan membandingkan harga
setiap tempat.
II. Proses
pengolahan
1. Setelah
kita berhasil memilih ikan bandeng, maka proses selanjutnya adalah pengolahan
ikan bandeng tersebut. Sebelum diolah, pastikan bahan-bahan untuk memasak ikan
bandeng lengkap.
Bahan-bahan :
ü 1
ekor Ikan Bandeng ukuran sedang
ü 4
sendok makan Minyak untuk menumis
ü Daun
Pisang untuk membungkus
ü Bambu
untuk menjepit
Bumbu yang dihaluskan :
ü 7
butir Bawang Merah
ü 4
siung Bawang Putih
ü 4
buah Cabai Merah Keriting
ü ½
sendok teh Ketumbar
ü ½
sendok teh Jintan
ü Lengkuas
secukupnya
ü Kunyit
kunyit secukupnya
ü 50
gram Kelapa sedang, kemudian anda parut dan sangrai
ü 1
sendok makan Gula Pasir
ü 30
ml Air Asam Jawa
ü 2
butir Telur, kemudian anda kocok
ü 100
ml Santan Kental
2. Jika
ikan memiliki aroma bau tanah, maka inilah cara menghilangkan bau tanah pada
ikan bandeng, sebagai berikut :
·
Bersihkan ikan, kalau terlalu besar
potonglah beberapa bagian (sesuai kebutuhan).
·
Rendam ikan yang telah dipotong-potong
dengan kunyit dan air garam untuk waktu yang lama
·
Ikan siap diolah/dimasak
·
Apabila ikan jadi terlalu asin karena
terlalu lama direndam, ikan dicuci lagi atau diberi bumbu yang banyak.
3. Mula
mula anda bersihkan terlebih dahulu ikan bandengnya, kemudian anda patahkan
tulang ekornya. Tarik keluar tulang punggung bandeng melalui lubang insang.
4. Kemudian
anda pukul-pukul badannya agar daging terlepas dari kulitnya, lalu anda
keluarkan dagingnya dengan bantuan sendok.
5. Anda
cincang daging bandengnya, kemudian anda sangria dengan api kecil sampai agak
kecil. Sisihkan dan haluskan.
6. Lalu
anda panaskan minyak, dan anda tumis semua bumbunya hingga harum dan matang.
Masukkan ikan bandeng yang sudah disangrai, kelapa sangrai, garam, gula
7. pasir
dan air asam jawa. Anda aduk rata, angkat dan biarkan uapnya menghilang.
Masukkan telur dan santan, aduk rata.
8. Masukkan
adonan isi melalui lubang insang dengan bantuan piping bag sampai badan ikan
penuh. Kemudian anda jepit ikan bandengnya dengan bilah bambu, ikat dengan
bambu.
9. Tutup
badan ikan dengan sisa adonan, kemudian anda bungkus ikannya dengan daun
pisang.
10. Panggang
diatas bara api, sambil dibalik-balikkan hingga matang dan harum.
11. Jika
sudah matang silahkan angkat dan sajikan.
III. Cara
Pemasaran
Untuk dapat menjalankan
pemasaran usaha sate ikan bandeng memang dapat ditempuh dalam berbagai upaya yakni
dengan promosi. Promosi sate ikan bandeng dapat dikeluarkan lewat mulut ke
mulut, dimana olahan sate ikan bandeng harus dibuat secara enak sehingga
disukai oleh banyak orang sehingga promosi dapat berjalan dengan sendirinya
sehingga menjadi efektif dan juga banyak diperbincangkan banyak orang.
Selain itu usaha sate
ikan bandeng dapat dipromosikan dengan memanfaatkan media social seperti media
faceboook, instagram, twitter, we chat, bbm, whats upp, dan lainnya. Anda dapat
pula dengan memasang banner dan juga spanduk dengan desain usaha sate ikan
bandeng dengan tampilan menarik juga ditempatkan supaya banyak dilihat orang.
IV. Biaya
Berikut adalah beberapa rincian biaya yang akan
dikeluarkan untuk membuka usaha Sate Bandeng, harga sewaktu-waktu berubah,
namun biaya ini sebagai acuan untuk memulai usaha Sate Bandeng.
Investasi
PERALATAN
|
HARGA
|
Etalase/gerobak
|
Rp
2,022,400
|
Mesin
blender
|
Rp
352,000
|
Pisau
|
Rp
132,500
|
Mesin
rice cooker
|
Rp
432,500
|
Panci
|
Rp
210,500
|
Wajan
|
Rp
231,800
|
Kompor
dan gas
|
Rp
321,200
|
Mesin
parut kelapa
|
Rp
356,600
|
Mesin
pemanggang
|
Rp
1,136,500
|
Talenan
|
Rp
66,900
|
Meja
|
Rp
1,328,900
|
Kursi
|
Rp
982,000
|
Piring
|
Rp
116,800
|
Sendok
|
Rp
72,800
|
Garbu
|
Rp
65,200
|
Gelas
|
Rp
64,900
|
Wadah
|
Rp
102,200
|
Nampan
dan serbet
|
Rp
46,800
|
Peralatan
tambahan yang lainnya
|
Rp
29,700
|
JUMLAH INVESTASI
|
Rp
8,072,200
|
Biaya
Operasional per Bulan
§ Biaya
tetap
PENYUSUTAN PERALATAN
|
BIAYA PENYUSUTAN
|
Penyusutan
etalase/gerobak 1/62 x Rp 2.022.400
|
Rp
33,000
|
Penyusutan
mesin blender 1/62 x Rp 352.000
|
Rp
6,000
|
Penyusutan
pisau 1/44 x Rp 132.500
|
Rp
4,000
|
Penyusutan
mesin rice cooker 1/62 x Rp 432.500
|
Rp
7,000
|
Penyusutan
panci 1/62 x Rp 210.500
|
Rp
3,000
|
Penyusutan
wajan 1/62 x Rp. 231.800
|
Rp
4,000
|
Penyusutan
kompor dan gas 1/62 x Rp 321.200
|
Rp
5,000
|
Penyusutan
mesin parut kelapa1/62 x Rp. 356.600
|
Rp
6,000
|
Penyusutan
mesin pemanggang 1/62 x Rp
|
Rp
18,000
|
Penyusutan
talenan 1/44 x Rp 66.900
|
Rp
1,500
|
Penyusutan
meja 1/62 x Rp. 1.328.900
|
Rp
21,000
|
Penyusutan
kursi 1/62 x Rp. 982.000
|
Rp
16,000
|
Penyusutan
piring 1/44 x Rp 116.800
|
Rp
3,000
|
Penyusutan
sendok 1/44 x Rp 72.800
|
Rp
1,500
|
Penyusutan
garbu 1/44 x Rp 65.200
|
Rp
1,500
|
Penyusutan
gelas 1/44 x Rp. 64.900
|
Rp
1,500
|
Penyusutan
wadah 1/44 x Rp. 102.200
|
Rp
2,500
|
Penyusutan
nampan dan serbet 1/44 x Rp. 46.800
|
Rp
1,000
|
Penyusutan
peralatan tambahan 1/44 x Rp. 29.700
|
Rp 500
|
Gaji
karyawan
|
Rp
650,000
|
TOTAL BIAYA TETAP
|
Rp
786,000
|
§ Biaya
variabel
HARGA
|
HARI
|
BIAYA PER BULAN
|
|
BAHAN
|
|||
Ikan
bandeng
|
Rp
158,800
|
30
|
Rp
4,764,000
|
Minyak
goreng
|
Rp
34,000
|
30
|
Rp
1,020,000
|
Kelapa
|
Rp
45,500
|
30
|
Rp
1,365,000
|
Telur
ayam
|
Rp
44,000
|
30
|
Rp
1,320,000
|
Bawang
merah
|
Rp
29,000
|
30
|
Rp
870,000
|
Bawang
putih
|
Rp
22,500
|
30
|
Rp
675,000
|
Cabai
merah
|
Rp
22,000
|
30
|
Rp
660,000
|
Jahe
|
Rp
8,500
|
30
|
Rp
255,000
|
Kunyit
|
Rp
7,000
|
30
|
Rp
210,000
|
Lengkuas
|
Rp
8,000
|
30
|
Rp
240,000
|
Gula
pasir
|
Rp
6,500
|
30
|
Rp
195,000
|
Garam
|
Rp
3,500
|
30
|
Rp
105,000
|
Air
asam jawa
|
Rp
6,600
|
30
|
Rp
198,000
|
Beras
|
Rp
68,000
|
30
|
Rp
2,040,000
|
Bambu
|
Rp
8,000
|
30
|
Rp
240,000
|
Pengemas
|
Rp
10,000
|
30
|
Rp
300,000
|
Gas
LPG
|
Rp
17,500
|
30
|
Rp
525,000
|
OPERASIONAL
|
|||
Sewa
tempat
|
Rp
15,000
|
30
|
Rp
450,000
|
Air
dan listrik
|
Rp
12,000
|
30
|
Rp
360,000
|
TOTAL BIAYA VARIABEL
|
Rp
15,792,000
|
§ Total
Biaya Operasional
Biaya
Tetap
|
Rp 786,000
|
Biaya
Variabel
|
Rp
15,792,000
|
TOTAL
|
Rp
16,578,000
|
Pendapatan
per Bulan
48
Porsi x Rp. 13.000
|
Rp. 624.000
|
Rp. 624.000 x 30 hari
|
Rp. 18.720.000
|
Keuntungan
per Bulan
Laba = Total Pendapatan
– Total Biaya Operasional
Rp. 18.720.000 –
Rp. 16.578.000
= Rp.
2.142.000
Lama
Balik Modal
Lama Balik Modal =
Total Investasi ÷ Keuntungan
Rp. 8.072.000 ÷ Rp. 2.142.000
= ± 4 bulan
Dari analisa usaha sate
ikan bandeng ini dapat diasumsikan untuk waktu satu bulan totalnya penerimaan
yang di dapatkan dari penjualan sate ikan bandeng sebanyak 48 porsi dalam
sehari dengan dibanderol Rp 13.000 per porsi akan mendapatkan rata-rata
penjualan sate ikan bandeng perhari dengan mengantongi hasil berjumlah
Rp624,000. Namun bila dihitung dalam waktu satu bulannya usaha sate ikan bandeng
akan mendapatkan hasil Rp2,142,000. Sehingga dapat dideskripsikan bilamana
usaha sate ikan bandeng sangat menguntungkan dengan harga nilai jual yang
terjangkau. Agar kembali modal berjualan dari sate ikan bandeng ini membutuhkan
waktu selama 4 bulan.
REFERENSI
Komentar
Posting Komentar